Ketika Harus Lembur



Kadang ibu bekerja harus kerja lembur. Bagaimana agar lembur tidak mengganggu kelekatan Anda dengan si kecil?

Lembur sulit dihindari para ibu bekerja. Ada saatnya ibu harus lembur, untuk mengejar atau mencegah kemungkinan ada pekerjaan yang tidak terselesaikan. Apalagi, jika sebagian waktu bekerja sudah tersita untuk mengurusi anak sakit atau urusan sekolah anak.

Sekali-sekali lembur memang tidak akan menimbulkan masalah. Namun, bagaimana jika ibu harus sering lembur karena tuntutan pekerjaan? Jika Anda menghadapi masalah ini, mungkin sudah tiba saatnya untuk meninjau ulang apa yang menjadi prioritas utama di dalam hidup. Mungkin Anda perlu mengoreksi kembali pengelolaan waktu Anda selama ini.

Perlu lembur?

Ib u bekerja merupakan manajer yang sebenarnya. Bayangkan saja, ibu harus mengelola waktunya setiap hari demi keseimbangan dua dunia yang dilakoninya. Di rumah sebagai ibu dan istri, dan di kantor sebagai profesional. Sebagai manajer, seorang ibu diharapkan dapat mengelola waktunya dengan baik untuk kesuksesan dua dunia itu.

Apalagi jika ibu mesti lembur. Waktu bagi membina hubungan dengan anak yang sangat minim, akan semakin berkurang. Belum lagi, kelelahan akibat lembur membuat ibu sulit memberi perhatian pada si kecil. Jika demikian, bagaimana mungkin membentuk kelekatan dengan anak?

Jadi, jika lembur makin tak bisa Anda hindari, cobalah tinjau kembali prioritas hidup Anda. Ibu dituntut bijak menilai keinginan diri sendiri sejujur-jujurnya, dan mengambil semua risiko yang menyertainya. Apabila saat ini prioritas utama Anda adalah membina kelekatan dengan anak, artinya Anda perlu menyadari bahwa si kecil memerlukan waktu dan perhatian yang cukup. Perhatian Anda membuat anak tumbuh menjadi manusia yang percaya diri, sekaligus memiliki empati dan kepekaan pada lingkungannya.

Pilihan ini memang berisiko terhadap kelancaran laju karier Anda. Anda, misalnya, jadi harus sering menolak pekerjaan tambahan yang menuntut Anda untuk lembur.

Manajemen waktu

Kemungkinan lain, tata ulang pembagian waktu Anda di tempat kerja. Sehingga, semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik, tanpa perlu lembur.

Coba luangkan sedikit waktu untuk menilai dengan jujur. Apakah pembagian waktu Anda sudah efisien dan efektif? Apakah hasil penataan yang Anda lakukan sesuai harapan? Jika tidak, mengapa hal itu dapat terjadi? Berdasarkan evaluasi ini, tata ulang pemanfaatan waktu Anda.

Manajemen waktu bersifat sangat individual, tergantung situasi dan keinginan masing-masing individu. Selain itu, Anda juga dituntut konsisten dengan penataan waktu yang sudah Anda buat. Hindari penundaan. Penundaan bisa membuat Anda gagal mencapai ambisi sesuai kenyataan dan kemampuan Anda.

Esthi Nimita Lubis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar