TUJUAN, makna, dan manfaat puasa di bulan Ramadan harus diajarkan pada anak sejak dini. Dengan melatih anak berpuasa, akan menumbuhkan kecintaan mereka pada ajaran agama yang harus dilaksanakan. Karena kalau tidak diajarkan, bulan Ramadan akan jatuh seperti "perayaan tahunan" biasa.
Kendati perlu menanamkan pentingnya beribadah sejak dini, tetapi melatih anak berpuasa tidak bisa dilakukan secara paksa. Diperlukan proses yang bertahap. Tahap latihan ini juga bisa diterapkan pada anak yang belum memiliki kewajiban berpuasa dengan waktu yang tak harus penuh.
Bahkan memberikan reward (hadiah) atas perjuangan anak untuk berpuasa dengan tujuan sebagai penambah motivasi, dapat dilakukan. Karena selain membangkitkan kesadaran berpuasa, semua hadiah tersebut bisa menjadi hadiah istimewa bagi anak. Menurut hal itu, psikolog dari Daya Insani, Sani B Hermawan membenarkannya.
"Memberikan reward kepada anak yang belum mendapat kewajiban berpuasa (usia TK dan SD) karena dapat menunaikan ibadah tersebut sampai tuntas, sebenarnya sah-sah saja dilakukan. Sebab pembentukan tingkah laku itu boleh dilakukan melalui sebuah reward," kata Sani kepada okezone saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (22/9/2008).
Menurut psikolog lulusan Universitas Indonesia ini, pemberian reward tersebut sangat tergantung kesepakatan orangtua dan anak, serta kesanggupan mereka.
"Hadiah yang dimaksud dapat berupa uang, berbentuk benda, atau janji mengajak mereka berlibur. Semua reward ini tidak menjadi masalah selama dipertimbangkan akses orangtua yang bersangkutan," ungkapnya.
Kendati pemberian hadiah tersebut tak menjadi masalah bagi psikologis sang buah hati tercinta, Anda selaku orangtua tetap harus konsekuen dengan janji yang telah diikrarkan.
"Yang penting orangtua harus konsekuen untuk memenuhi janji memberikan imbalan pada anak-anak mereka. Hal ini harus dilakukan karena bila sekali orangtua tidak menepati janjinya, maka akan memberi dampak risiko yang tinggi. Anak tidak akan trust lagi kepada orangtuanya," jelas direktur lembaga psikologi Daya Insani ini.
Pemberian hadiah yang diiming-imingi orangtua pada anak-anaknya hanya berlaku bagi mereka yang belum memiliki kewajiban berpuasa. Karena itu tahap pembelajaran ini harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman anak, hingga mereka sadar dengan sendirinya.
"Saat ini mereka berpuasa karena faktor eksternal (reward) semata. Tapi seiring bergulirnya waktu faktor internal pun akan berperan, jadi tidak ada batasan usia kapan reward tersebut berlaku," papar wanita ramah ini.
Tak hanya sekadar memberikan penghargaan atas usahanya beribadah, puasa juga dapat memenuhi kebutuhan kesehatan dan kekuatan rohani anak.
"Selain menahan lapar dan dahaga, puasa dapat melatih aspek-aspek psikologis lainnya. Semisal kesabaran dan melatih anak membagi waktu, sehingga dengan sendirinya ibadah ini akan menjadi 'peristiwa rohani' yang menyenangkan bagi sang buah hati tercinta," pungkasnya. (nsa-oz)
Tampilkan postingan dengan label ibadah - puasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ibadah - puasa. Tampilkan semua postingan
Dongeng, Hilangkan Haus & Lapar Saat Berpuasa
PUASA bagi anak-anak mungkin berat. Ketika perut terasa lapar, mereka acap rewel. Menonton televisi bukanlah jalan keluar yang cukup baik, apalagi jika mereka punya kebiasaan nonton sambil mengemil.
Untuk mengatasinya, ajaklah mereka beraktivitas yang menyenangkan. Semisal mendengarkan dongeng yang dibacakan Anda. Karena tak ada yang lebih disukai anak-anak daripada sebuah cerita yang hebat.
Nah, sebelum Anda memulai untuk mendongeng pada buah hati tercinta, tak ada salahnya untuk mengikuti beberapa langkah dalam sebuah cerita yang ingin Anda sampaikan.
Sebagian besar keluarga di Indonesia dibesarkan dalam tradisi mendongeng. Mungkin kakek atau nenek Anda dan ayah atau ibu Anda masih suka mendongeng dengan cerita-cerita yang sama persis. Itu bukanlah halangan bagi Ada untuk mengubahnya di sana-sini sesuai situasi ketika Anda mengisahkannya kepada anak-anak.
Kalau Anda bingung hendak menceritakan Gatotkaca atau Pinokio, tak ada salahnya mengarang superhero sendiri, MangoMan misalnya, karena Indonesia surganya buah mangga. Mendongeng pun tak harus sebelum tidur. Bisa ketika anak tengah menanti azan Maghrib atau dalam perjalanan ke mal atau setelah buka puasa bersama. Bisa jadi, anak-anak lebih menanti saat mendongeng tiba daripada menonton televisi.
Para ayah sangat senang bergembira dengan anak-anaknya, paling tidak, ayah yang hebat. Cerita-cerita kreatif adalah peluang membangun kenangan indah. Sehingga Anda dan anak dapat bergembira dengan kreativitas yang banyak manfaatnya.
Dongeng mengajarkan nilai-nilai. Dengan cerita-cerita, Anda bisa membuat nilai-nilai itu hidup bagi anak-anak Anda. Sebaliknya, kalau Anda hanya menguliahinya, nilai-nilai itu akan cepat berlalu seperti embun pagi diterpa mentari terik. Jadi, sebaiknya pilih baik-baik cerita yang hendak Anda sampaikan, agar nilai-nilai yang hendak Anda ajarkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai dalam dongeng itu.
Karena anak-anak memakai imajinasi untuk meresapi cerita, mereka acap menempatkan dirinya dalam peran protagonis yang berhasil memecahkan masalah. Karena itu, dongeng melatih anak-anak menghadapi tantangan hidup.
Kalau tokoh utama dalam cerita itu kesepian, ketakutan atau mengalami kesulitan dan berusaha keras melewati tantangan hidup, anak-anak akan belajar bagaimana mengatasi pelbagai kendala hidupnya. Dan melakukannya dalam keseolah-olahan acap lebih baik daripada kenyataannya.
Sebelum mulai mendongeng, buatlah kerangkanya dengan kisah-kisah hebat. Dalam pekerjaan, Anda terbiasa membuat cetak biru atau rencana. Begitu pula dalam dongeng anak-anak.
Yang terbaik adalah yang bentuknya sederhana. Kita tak perlu mencoba menjadi Tom Clancy, cukup seperti Hans C Andersen. Anda musti menciptakan seorang pahlawan menyenangkan yang punya alasan untuk berkelana dan menemukan satu kesulitan dalam perjalanannya. Sang pahlawan kemudian memecahkan masalahnya dan kembali ke rumah dengan bahagia.
Pertimbangkan untuk memakai kalimat, "Pada suatu masa." Apa sih manfaat kalimat ini? Tiga kata itu bisa segera membawa anak Anda ke tempat dan waktu yang berbeda. Dengan begitu Anda bisa berfokus pada sesuatu di luar kehidupan nyata. Itu juga tempat yang aman karena diciptakan oleh pikiran anak Anda.
Bagian terpenting cerita Anda ialah memilih tokoh yang tepat. Sang pahlawan musti menyenangkan dan anak-anak harus dapat dengan mudah menghubungkan diri mereka dengan sang pahlawan.
Kisah-kisah terbaik musti membuat sang tokoh utama menghadapi suatu dilema atau sebuah keterdesakan. Akankah pahlawan Anda bisa menyelesaikannya? Dan bagaimana cara dia menghadapi tantangan-tantangan itu?
Cara terbaik memecahkan masalah adalah dengan memberi tokoh Anda sifat-sifat yang berharga untuk disamai, idealnya sesuatu yang sudah atau yang bisa dicapai anak Anda.
Ini bisa berupa kepribadian pemenang, kegigihan, ketangkasan jasmani, dan lainnya. Kemudian eksploitasi sifat-sifat itu untuk menyelesaikan persoalan. Hindari sihir atau kekuatan supernatural untuk memecahkan masalah tokoh Anda. Walaupun itu dongeng yang asyik, namun lebih baik pahlawan Anda menuntaskan halangannya dengan memakai kecakapan dan perlengkapan yang tersedia. Jalan pintas dan solusi-solusi yang tak mungkin bukanlah nilai-nilai yang ingin Anda tanamkan.
Jangan lupa untuk mengakhiri kisah bacaan Anda dengan bahagia. Anda pernah membaca komik Calvin and Hobbes? Di ujung cerita, sang pahlawan acap dimakan, diledakkan atau diculik monster. Tak heran Calvin selalu bermipi buruk. Dengan akhir yang bahagia membuat anak-anak mengetahui bahwa segala masalah bisa dipecahkan di dunia nyata.
Buatlah dongeng bikinan Anda itu asyik dan selalu dikenang. Dan ajarkan nilai-nilai penting di dalamnya. Anda akan sungguh-sungguh menikmati saat keberhasilan jika diam-diam menguping di pintu mendengarkan anak Anda mengisahkan kembali cerita Anda kepada temannya atau bonekanya. Anda akan merasa puas karena tidak hanya telah menghibur anak-anak Anda, tetapi lebih-lebih karena telah mengajarkan pelajaran hidup yang sejatinya.
(Mom& Kiddie//oz)
Untuk mengatasinya, ajaklah mereka beraktivitas yang menyenangkan. Semisal mendengarkan dongeng yang dibacakan Anda. Karena tak ada yang lebih disukai anak-anak daripada sebuah cerita yang hebat.
Nah, sebelum Anda memulai untuk mendongeng pada buah hati tercinta, tak ada salahnya untuk mengikuti beberapa langkah dalam sebuah cerita yang ingin Anda sampaikan.
Sebagian besar keluarga di Indonesia dibesarkan dalam tradisi mendongeng. Mungkin kakek atau nenek Anda dan ayah atau ibu Anda masih suka mendongeng dengan cerita-cerita yang sama persis. Itu bukanlah halangan bagi Ada untuk mengubahnya di sana-sini sesuai situasi ketika Anda mengisahkannya kepada anak-anak.
Kalau Anda bingung hendak menceritakan Gatotkaca atau Pinokio, tak ada salahnya mengarang superhero sendiri, MangoMan misalnya, karena Indonesia surganya buah mangga. Mendongeng pun tak harus sebelum tidur. Bisa ketika anak tengah menanti azan Maghrib atau dalam perjalanan ke mal atau setelah buka puasa bersama. Bisa jadi, anak-anak lebih menanti saat mendongeng tiba daripada menonton televisi.
Para ayah sangat senang bergembira dengan anak-anaknya, paling tidak, ayah yang hebat. Cerita-cerita kreatif adalah peluang membangun kenangan indah. Sehingga Anda dan anak dapat bergembira dengan kreativitas yang banyak manfaatnya.
Dongeng mengajarkan nilai-nilai. Dengan cerita-cerita, Anda bisa membuat nilai-nilai itu hidup bagi anak-anak Anda. Sebaliknya, kalau Anda hanya menguliahinya, nilai-nilai itu akan cepat berlalu seperti embun pagi diterpa mentari terik. Jadi, sebaiknya pilih baik-baik cerita yang hendak Anda sampaikan, agar nilai-nilai yang hendak Anda ajarkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai dalam dongeng itu.
Karena anak-anak memakai imajinasi untuk meresapi cerita, mereka acap menempatkan dirinya dalam peran protagonis yang berhasil memecahkan masalah. Karena itu, dongeng melatih anak-anak menghadapi tantangan hidup.
Kalau tokoh utama dalam cerita itu kesepian, ketakutan atau mengalami kesulitan dan berusaha keras melewati tantangan hidup, anak-anak akan belajar bagaimana mengatasi pelbagai kendala hidupnya. Dan melakukannya dalam keseolah-olahan acap lebih baik daripada kenyataannya.
Sebelum mulai mendongeng, buatlah kerangkanya dengan kisah-kisah hebat. Dalam pekerjaan, Anda terbiasa membuat cetak biru atau rencana. Begitu pula dalam dongeng anak-anak.
Yang terbaik adalah yang bentuknya sederhana. Kita tak perlu mencoba menjadi Tom Clancy, cukup seperti Hans C Andersen. Anda musti menciptakan seorang pahlawan menyenangkan yang punya alasan untuk berkelana dan menemukan satu kesulitan dalam perjalanannya. Sang pahlawan kemudian memecahkan masalahnya dan kembali ke rumah dengan bahagia.
Pertimbangkan untuk memakai kalimat, "Pada suatu masa." Apa sih manfaat kalimat ini? Tiga kata itu bisa segera membawa anak Anda ke tempat dan waktu yang berbeda. Dengan begitu Anda bisa berfokus pada sesuatu di luar kehidupan nyata. Itu juga tempat yang aman karena diciptakan oleh pikiran anak Anda.
Bagian terpenting cerita Anda ialah memilih tokoh yang tepat. Sang pahlawan musti menyenangkan dan anak-anak harus dapat dengan mudah menghubungkan diri mereka dengan sang pahlawan.
Kisah-kisah terbaik musti membuat sang tokoh utama menghadapi suatu dilema atau sebuah keterdesakan. Akankah pahlawan Anda bisa menyelesaikannya? Dan bagaimana cara dia menghadapi tantangan-tantangan itu?
Cara terbaik memecahkan masalah adalah dengan memberi tokoh Anda sifat-sifat yang berharga untuk disamai, idealnya sesuatu yang sudah atau yang bisa dicapai anak Anda.
Ini bisa berupa kepribadian pemenang, kegigihan, ketangkasan jasmani, dan lainnya. Kemudian eksploitasi sifat-sifat itu untuk menyelesaikan persoalan. Hindari sihir atau kekuatan supernatural untuk memecahkan masalah tokoh Anda. Walaupun itu dongeng yang asyik, namun lebih baik pahlawan Anda menuntaskan halangannya dengan memakai kecakapan dan perlengkapan yang tersedia. Jalan pintas dan solusi-solusi yang tak mungkin bukanlah nilai-nilai yang ingin Anda tanamkan.
Jangan lupa untuk mengakhiri kisah bacaan Anda dengan bahagia. Anda pernah membaca komik Calvin and Hobbes? Di ujung cerita, sang pahlawan acap dimakan, diledakkan atau diculik monster. Tak heran Calvin selalu bermipi buruk. Dengan akhir yang bahagia membuat anak-anak mengetahui bahwa segala masalah bisa dipecahkan di dunia nyata.
Buatlah dongeng bikinan Anda itu asyik dan selalu dikenang. Dan ajarkan nilai-nilai penting di dalamnya. Anda akan sungguh-sungguh menikmati saat keberhasilan jika diam-diam menguping di pintu mendengarkan anak Anda mengisahkan kembali cerita Anda kepada temannya atau bonekanya. Anda akan merasa puas karena tidak hanya telah menghibur anak-anak Anda, tetapi lebih-lebih karena telah mengajarkan pelajaran hidup yang sejatinya.
(Mom& Kiddie//oz)
Puasa Sehat Bagi Ibu Hamil dan Menyusui
BERPUASA saat hamil dan menyusui adalah salah satu langkah pendidikan agama yang paling awal bagi anak. Tentu saja semuanya tergantung pada kondisi kesehatan ibu. Tetapi secara umum, asal keadaan ibu sehat, berpuasa dan menyusui dapat berjalan tanpa kesulitan. Berikut beberapa tip yang bisa dicoba.
Asupan gizi seimbang
Ibu yang sedang menyusui membutuhkan tambahan 700 kalori per hari, 500 kalori diambil dari makanan ibu dan 200 kalori diambil dari cadangan lemak dalam tubuh sang ibu. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui yang sedang berpuasa untuk tetap mempertahankan pola makan 3 kali sehari dengan menu gizi seimbang. Pada saat sahur, ketika berbuka puasa, dan menjelang tidur sesudah salat tarawih. Makan sahur akan menghasilkan energi yang berguna untuk beraktivitas. Komposisi makanan dengan gizi berimbang akan menghasilkan sari makanan yang bagus untuk anak.
Perbanyak konsumsi cairan
Mulai dari berbuka hingga sahur, minum air putih sebanyak dua liter, ditambah dengan jenis cairan lainnya seperti jus buah, teh manis hangat dan susu. Minum segelas susu setiap sahur bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil dan menyusui. Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Berbuka puasa dengan minum minuman hangat akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui.
Istirahat yang cukup
Merasa lemas saat berpuasa itu hal yang lumrah, apalagi jika si ibu baru saja menyusui. Cobalah untuk beristirahat sejenak, baik dengan tidur atau sekadar relaks dan menenangnkan pikiran. Perlu ibu menyusui ketahui bahwa semakin sering payudara dihisap oleh bayi, produksi ASI akan semakin banyak. Jadi, bila selama puasa ibu tetap rajin menyusui, ASI akan tetap lancar.
Bekerja
Ibu yang memerah ASI di tempat kerjanya disarankan untuk tetap melakukannya dengan tetap memperhatikan tip yang sudah disebutkan di atas. Kembali berpegang pada prinsip demand and supply, semakin banyak ASI dikeluarkan, semakin banyak ASI yang akan di produksi. Apabila ibu menyusui yang biasa memerah menghentikan kegiatan memerahnya selama bulan puasa, ASI yang diproduksi dapat berkurang. Dengan demikian, ASI berkurang bukan karena tidak makan dan minum, melainkan karena tidak memerah ASI.
(Genie/oz)
Asupan gizi seimbang
Ibu yang sedang menyusui membutuhkan tambahan 700 kalori per hari, 500 kalori diambil dari makanan ibu dan 200 kalori diambil dari cadangan lemak dalam tubuh sang ibu. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui yang sedang berpuasa untuk tetap mempertahankan pola makan 3 kali sehari dengan menu gizi seimbang. Pada saat sahur, ketika berbuka puasa, dan menjelang tidur sesudah salat tarawih. Makan sahur akan menghasilkan energi yang berguna untuk beraktivitas. Komposisi makanan dengan gizi berimbang akan menghasilkan sari makanan yang bagus untuk anak.
Perbanyak konsumsi cairan
Mulai dari berbuka hingga sahur, minum air putih sebanyak dua liter, ditambah dengan jenis cairan lainnya seperti jus buah, teh manis hangat dan susu. Minum segelas susu setiap sahur bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil dan menyusui. Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Berbuka puasa dengan minum minuman hangat akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui.
Istirahat yang cukup
Merasa lemas saat berpuasa itu hal yang lumrah, apalagi jika si ibu baru saja menyusui. Cobalah untuk beristirahat sejenak, baik dengan tidur atau sekadar relaks dan menenangnkan pikiran. Perlu ibu menyusui ketahui bahwa semakin sering payudara dihisap oleh bayi, produksi ASI akan semakin banyak. Jadi, bila selama puasa ibu tetap rajin menyusui, ASI akan tetap lancar.
Bekerja
Ibu yang memerah ASI di tempat kerjanya disarankan untuk tetap melakukannya dengan tetap memperhatikan tip yang sudah disebutkan di atas. Kembali berpegang pada prinsip demand and supply, semakin banyak ASI dikeluarkan, semakin banyak ASI yang akan di produksi. Apabila ibu menyusui yang biasa memerah menghentikan kegiatan memerahnya selama bulan puasa, ASI yang diproduksi dapat berkurang. Dengan demikian, ASI berkurang bukan karena tidak makan dan minum, melainkan karena tidak memerah ASI.
Melatih Anak untuk Menunaikan Ibadah Puasa
RAMADAN telah tiba. Bulan yang penuh rahmat, berkah, dan ampunan itu sudah tiba. Sebagai orangtua yang telah berpuluh kali menjalani ibadah puasa, tentu kita sudah tahu apa tujuan, makna, dan manfaat berpuasa. Tapi bagaimana dengan anak-anak kita?
Adalah tugas orangtua untuk menjelaskan kepada anak-anak apa arti, makna, dan manfaat berpuasa. Jika tidak dijelaskan sejak dini, bulan Ramadan akan jatuh seperti "perayaan tahunan". Orangtua harus bisa melatih anak untuk berpuasa. Tapi melatih anak berpuasa tidak bisa dilakukan dengan cara paksa. Diperlukan proses yang bertahap. Tahap latihan puasa ini dapat diterapkan pada anak dengan waktu yang tak harus penuh. Misalnya, dalam bahasa Sunda ada istilah sadawuh atau puasa sampai pukul 10 pagi, sabedug artinya berbuka setelah bedug zuhur berbunyi. Untuk dapat melatih anak berpuasa, ada beberapa cara yang dapat dilakuan.
Berikan perhatian ekstra.
Melatih anak berpuasa pada bulan Ramadan memerlukan perhatian ekstra. Namun perlu dicatat bahwa tujuan utama melatih anak-anak tumbuh kecintaan terhadap ibadah puasa. Karena itu, dalam latihan, kegembiraan mereka menjalankan puasa harus lebih diutamakan daripada keberhasilan secara kuantitas. Jangan sekali-kali memaksakan kehendak. Jangan menuntut anak bisa berpuasa secara penuh.
Tidak makan dan minum.
Untuk anak usia 5-7 tahun, latihlah untuk tidak makan dan minum setiap dua atau tiga jam sesuai kemampuan mereka. Jika mereka sudah tidak bisa lagi menahan lapar, izinkan mereka berbuka dan tambahkan waktu berpuasa hari selanjutnya sampai terbiasa hingga waktu azan zuhur tiba. Bila sudah terbiasa dan merasa tak merasa terbebani, tambahkan hingga waktu azan asar tiba. Lalu lanjutkan hingga puasa penuh sampai matahari terbenam.
Membangunkan anak.
Untuk anak-anak, bangun untuk makan sahur bukanlah hal yang mudah. Karena itu, orangtua perlu sabar untuk membangunkannya. Tanpa emosi dan kemarahan. Buatlah suasana rumah menyenangkan, misalnya dengan alunan ayat suci Alquran, nasyid, maupun lagu anak-anak, termasuk menikmati acara televisi.
Hidangan menu yang variatif.
Untuk menu makanan, pilihlah yang praktis dan variatif namun sudah cukup kalori. Susu, telur, dan roti, misalnya. Itu adalah pilihan menu yang sering disukai anak-anak. Dan mereka tak butuh waktu yang lama untuk memakannya. Menu itu mampu memenuhi kebutuhan kesehatan dan kekuatan tubuh untuk menjalani ibadah puasa.
Tahapan berbuka.
Jika anak belum berpengalaman puasa, kemudian ia minta berbuka kapan saja, izinkanlah. Jangan tolak. Namun setelah itu, berilah anak pengertian dan motivasi agar kemampuan berpuasanya semakin ditingkatkan. Ide untuk selalu berpuasa setelah berbuka pun bisa dicoba. Setelah berbuka pukul sepuluh, katakan kepada mereka bahwa mereka bisa melanjutkan puasanya. Begitu seterusnya hingga tiba waktu magrib. Jangan lupa mengikutsertakan anak pada saat berbuka, walaupun mereka telah berbuka sebelumnya. Saat berbuka bisa menjadi "peristiwa rohani" yang membahagiakan anak.
Lenyapkan makanan dan minuman dari pandangan anak.
Singkirkan jauh-jauh makanan dan minuman dari pandangan anak-anak. Kosongkan meja serta lemari makan. Kegembiraan saat berbuka atau makan sahur bersama akan memberikan suasana yang lain pada diri anak karena pada waktu berbuka puasa, seluruh keluarga biasanya berkumpul dan bergembira bersama.
Memberikan hadiah sebagai tanda penghargaan.
Memberikan hadiah atas perjuangan anak untuk berpuasa bisa menambah motivasi. Hadiah tidak perlu mahal atau berbentuk benda. Kalau mampu, tidak apa-apa. Kalau ternyata tidak, jangan memaksakan diri. Pujilah dia! Ingat, pujian bisa menjadi hadiah istimewa bagi anak.
Berikan permainan yang menyenangkan.
Untuk mengisi hari-hari anak berpuasa, orangtua dapat memberikan permainan menyenangkan sehingga perhatian ke rasa lapar teralihkan. Misalnya, membuat kerajinan tangan dari biji-bijian, daun, manik-manik, dan lainnya. Atau juga memberikan sesuatu yang bisa digunting, dirobek, dilem, sehingga menghasilkan hal menarik. Pilihan lainnya yaitu mengajak anak berkebun atau mengajak mereka memberikan sedekah kepada keluarga atau orang yang kurang beruntung dan biarkan mereka yang memberinya.
(Genie/oz)
Adalah tugas orangtua untuk menjelaskan kepada anak-anak apa arti, makna, dan manfaat berpuasa. Jika tidak dijelaskan sejak dini, bulan Ramadan akan jatuh seperti "perayaan tahunan". Orangtua harus bisa melatih anak untuk berpuasa. Tapi melatih anak berpuasa tidak bisa dilakukan dengan cara paksa. Diperlukan proses yang bertahap. Tahap latihan puasa ini dapat diterapkan pada anak dengan waktu yang tak harus penuh. Misalnya, dalam bahasa Sunda ada istilah sadawuh atau puasa sampai pukul 10 pagi, sabedug artinya berbuka setelah bedug zuhur berbunyi. Untuk dapat melatih anak berpuasa, ada beberapa cara yang dapat dilakuan.
Berikan perhatian ekstra.
Melatih anak berpuasa pada bulan Ramadan memerlukan perhatian ekstra. Namun perlu dicatat bahwa tujuan utama melatih anak-anak tumbuh kecintaan terhadap ibadah puasa. Karena itu, dalam latihan, kegembiraan mereka menjalankan puasa harus lebih diutamakan daripada keberhasilan secara kuantitas. Jangan sekali-kali memaksakan kehendak. Jangan menuntut anak bisa berpuasa secara penuh.
Tidak makan dan minum.
Untuk anak usia 5-7 tahun, latihlah untuk tidak makan dan minum setiap dua atau tiga jam sesuai kemampuan mereka. Jika mereka sudah tidak bisa lagi menahan lapar, izinkan mereka berbuka dan tambahkan waktu berpuasa hari selanjutnya sampai terbiasa hingga waktu azan zuhur tiba. Bila sudah terbiasa dan merasa tak merasa terbebani, tambahkan hingga waktu azan asar tiba. Lalu lanjutkan hingga puasa penuh sampai matahari terbenam.
Membangunkan anak.
Untuk anak-anak, bangun untuk makan sahur bukanlah hal yang mudah. Karena itu, orangtua perlu sabar untuk membangunkannya. Tanpa emosi dan kemarahan. Buatlah suasana rumah menyenangkan, misalnya dengan alunan ayat suci Alquran, nasyid, maupun lagu anak-anak, termasuk menikmati acara televisi.
Hidangan menu yang variatif.
Untuk menu makanan, pilihlah yang praktis dan variatif namun sudah cukup kalori. Susu, telur, dan roti, misalnya. Itu adalah pilihan menu yang sering disukai anak-anak. Dan mereka tak butuh waktu yang lama untuk memakannya. Menu itu mampu memenuhi kebutuhan kesehatan dan kekuatan tubuh untuk menjalani ibadah puasa.
Tahapan berbuka.
Jika anak belum berpengalaman puasa, kemudian ia minta berbuka kapan saja, izinkanlah. Jangan tolak. Namun setelah itu, berilah anak pengertian dan motivasi agar kemampuan berpuasanya semakin ditingkatkan. Ide untuk selalu berpuasa setelah berbuka pun bisa dicoba. Setelah berbuka pukul sepuluh, katakan kepada mereka bahwa mereka bisa melanjutkan puasanya. Begitu seterusnya hingga tiba waktu magrib. Jangan lupa mengikutsertakan anak pada saat berbuka, walaupun mereka telah berbuka sebelumnya. Saat berbuka bisa menjadi "peristiwa rohani" yang membahagiakan anak.
Lenyapkan makanan dan minuman dari pandangan anak.
Singkirkan jauh-jauh makanan dan minuman dari pandangan anak-anak. Kosongkan meja serta lemari makan. Kegembiraan saat berbuka atau makan sahur bersama akan memberikan suasana yang lain pada diri anak karena pada waktu berbuka puasa, seluruh keluarga biasanya berkumpul dan bergembira bersama.
Memberikan hadiah sebagai tanda penghargaan.
Memberikan hadiah atas perjuangan anak untuk berpuasa bisa menambah motivasi. Hadiah tidak perlu mahal atau berbentuk benda. Kalau mampu, tidak apa-apa. Kalau ternyata tidak, jangan memaksakan diri. Pujilah dia! Ingat, pujian bisa menjadi hadiah istimewa bagi anak.
Berikan permainan yang menyenangkan.
Untuk mengisi hari-hari anak berpuasa, orangtua dapat memberikan permainan menyenangkan sehingga perhatian ke rasa lapar teralihkan. Misalnya, membuat kerajinan tangan dari biji-bijian, daun, manik-manik, dan lainnya. Atau juga memberikan sesuatu yang bisa digunting, dirobek, dilem, sehingga menghasilkan hal menarik. Pilihan lainnya yaitu mengajak anak berkebun atau mengajak mereka memberikan sedekah kepada keluarga atau orang yang kurang beruntung dan biarkan mereka yang memberinya.
Langganan:
Postingan (Atom)
About Wedding
Aktivitas Keluarga
Asuransi Keluarga
Belajar bisnis
Berlibur
Buah Hati
Cinta - Love - Katresnan
Dunia bercinta
Dunia Laki-laki
Dunia Wanita
Fase Pernikahan
Honey Moon
ibadah - puasa
Inspirasi
Istri harus tahu ini...
Kehamilan
Kesehatan Keluarga
Keuangan Keluarga
Komunikasi Sosial
Kontrasepsi Suntik
Malam Pertama
Masa Lalu
Membuka Usaha
Mengurus bayi
Menuju Pernikahan
Menyambut Hari Raya
Obesitas
Pasca Persalinan
Pekerjaan
Pembelanjaan - Kebutuhan RT
Pendidikan Anak
Pengasuh Anak
Perawatan diri - Kecantikan
Perceraian
Perencanaan Keluarga
Pernak-pernik
Persalinan
Perselingkuhan
Poligami
Psikologi anak
Psikology keluarga
Rumahku Surgaku
Sebuah perselisihan
Suami harus tahu ini....
Tentang Seks
Tips - Triks