Baby Blues Ayah Baru



Perasaan tak menentu menghinggapi ayah baru. “Mengapa aku begini?” mungkin begitu batin Anda. Bangkitlah agar kegalauan Anda itu pergi!

Kegembiraan Anda dengan hadirnya si kecil yang Anda nanti-nanti, tiba-tiba hilang entah ke mana; berganti dengan perasaan sedih, takut, dan stres. Semula Anda selalu ingin cepat-cepat sampai di rumah dan melihat wajah mungilnya. Kini, keinginan itu seperti sirna berganti dengan perasaan yang tak karuan.

Didera rasa galau

Perasaan tak menentu seperti sedih, takut, dan stres, setelah hadirnya si kecil kerap dirasakan ibu yang baru melahirkan. Ini karena terjadi perubahan hormon dalam tubuh ibu. Bagaimana bila perasaan seperti ini menghinggapi si ayah baru? Padahal ayah ‘ kan tidak melahirkan dan mengalami perubahan hormon seperti ibu?

Sebenarnya, sejak bayi Anda dalam kandungan istri tercinta, sadar atau tidak, ada perasaan yang meragukan kemampuan diri menjadi seorang ayah. Beragam pertanyaan mendera perasaan Anda, seperti, “Mampukah saya menjadi ayah yang baik? Akankah saya mengulangi kesalahan yang pernah ayah saya lakukan dulu? Mampukah saya memberi kehidupan yang layak bagi si kecil? Akankah anak saya mencintai saya sebagai ayahnya?” .

Pertanyaan-pertanyaan itu terus saja berkembang hingga si kecil lahir yang, tentu saja, menambah kegalauan Anda. Ditambah ‘teror’ di malam hari, seperti bayi Anda menangis terus-menerus, tak kunjung tidur, dan rewel, sehingga Anda semakin repot dan stres.

Keadaan emosi istri, yang masih kelelahan setelah melahirkan sehingga membuatnya lekas marah dan sensitif, turut mempengaruhi kegalauan Anda menghadapi peran sebagai ayah baru.

Bangkitkan diri

Memang wajar saja kalau Anda galau, cemas, dan bimbang menghadapi situasi baru yang membawa banyak perubahan ini. Tapi, tak seharusnya Anda tenggelam dalam keadaan yang bisa disebut sebagai baby blues ini. Anda harus bangkit agar mampu melalui ini semua dengan baik.

Berikut beberapa langkah yang dapat membantu Anda menghadapi situasi tak enak itu:.

* Luangkan waktu berbincang dengan teman-teman yang punya anak. Bicarakan dan diskusikan secara jujur apa yang Anda rasakan saat ini, sebelum kegalauan Anda semakin menumpuk.

* Bicarakan keresahan Anda pada istri. Ini dapat meringankan kegalauan Anda.

* Tak perlu ragu belajar bagaimana cara merawat anak, sehingga Anda dapat menghadapi ‘teror’ malam hari dengan lebih tenang. Misalnya; belajar cara mengganti popok, menenangkan bayi saat menangis, atau cara menggendong.

* Ringankan hati untuk melakukan kegiatan pengasuhan anak bersama istri. Sikap ikhlas dan rela meringankan hati Anda menjalani situasi baru ini.

* Di tengah kesibukan baru ini, luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama istri. Misalnya, makan di tempat favorit atau menonton film.

* Tak perlu ragu minta bantuan saudara, orang tua Anda atau mertua, selama masa penyesuaian ini. Pertolongan mereka memudahkan Anda melalui masa-masa sulit ini.

Cherry Riadi Lukman(ayahbunda-online.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar