Bila Gaji Istri Lebih Tinggi dari Suami

Seringkali masalah keluarga dipicu oleh masalah keuangan seperti gaji istri yang lebih tinggi dari suami. Apalagi di dunia timur tempat kita berpijak masih menganut nilai-nilai bahwa lelaki adalah pemimpin dan perempuan cuma pengikut. Hingga, dalam kehidupan perkawinan, suami menempati “kedudukan” tertinggi, yakni sebagai kepala keluarga dan bertugas mencari nafkah, sedangkan istri mengurus anak dan keluarga.

Itulah mengapa bagi kebanyakan suami, penghasilan jadi amat berarti, bahkan identik dengan harga dirinya sebagai kepala keluarga. Untuk menyiasatinya cobalah untuk melakukan kiat dibawah ini :

Bersyukur

Penghasilan istri yang lebih tinggi harus disyukuri sebagai berkah bagi peningkatan kesejahteraan keluarga, sehingga suami tidak perlu minder atau malah menjadi bibit konflik.

Tetap Percaya Diri

Minder tidaknya suami sangat tergantung dari kepribadian suami-istri itu sendiri dan sikap serta perlakuan masing-masing terhadap pasangannya. Bila istri rajin mengomel dan gemar mencerca, suami yang normal pun lama-lama akan minder. Sementara suami yang kurang PD alias tak percaya diri tetap saja dibayangi rasa rendah diri, kendati istrinya sama sekali tak pernah mempersoalkan gajinya yang lebih tinggi.

Jangan Membandingkan

Seharusnya istri bisa “membaca” kondisi hati suami yang tersinggung; dari kata-kata terkesan lebih ketus, wajah yang kelihatan tegang, sampai penampilan yang lebih murung, diam dan cenderung menarik diri. Nah, bila menemukan tanda-tanda seperti itu tanpa sebab jelas, atau mengomel tentang kondisi di luar dirinya, itulah saat istri introspeksi diri. Pasti ada ketaknyamanan dalam diri suami yang bisa ditelusuri sumbernya, apakah dari dalam dirinya, dalam keluarga atau pekerjaan di kantor.

Oleh karenanya Istri jangan membandingkan atau malah memaksakan kesuksesan kita pada suami. Meski boleh jadi kita mengutarakan perbandingan itu untuk memotivasi atau memacu suami agar sama-sama berprestasi. Soalnya, baik istri maupun suami tak dibenarkan berpikir untuk mengubah pasangan. Justru yang harus dikembangkan adalah sikap menerima pasangan apa adanya. Kesediaan menerima pasangan apa adanya bisa menjadi perekat hubungan di antara suami-istri.

Saling Terbuka

Seharusnya kemungkinan munculnya konflik gara-gara istri bergaji lebih tinggi sudah disadari dan dibicarakan sejak awal, bahkan sebelum memutuskan untuk menikah. Dengan begitu masing-masing sudah punya visi bagaimana cara menghadapinya.

Jikapun kesadaran ini baru muncul setelah menikah, pun bukan merupakan kesalahan fatal yang tak bisa dikoreksi karena masih bisa dibicarakan dengan suami atau istri.

Semoga kiat-kiat diatas dapat membantu mengatasi persoalan yang timbul dari situasi diatas dalam keluarga Anda.[RK}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar