Reward, Melatih Anak Berpuasa

TUJUAN, makna, dan manfaat puasa di bulan Ramadan harus diajarkan pada anak sejak dini. Dengan melatih anak berpuasa, akan menumbuhkan kecintaan mereka pada ajaran agama yang harus dilaksanakan. Karena kalau tidak diajarkan, bulan Ramadan akan jatuh seperti "perayaan tahunan" biasa.

Kendati perlu menanamkan pentingnya beribadah sejak dini, tetapi melatih anak berpuasa tidak bisa dilakukan secara paksa. Diperlukan proses yang bertahap. Tahap latihan ini juga bisa diterapkan pada anak yang belum memiliki kewajiban berpuasa dengan waktu yang tak harus penuh.

Bahkan memberikan reward (hadiah) atas perjuangan anak untuk berpuasa dengan tujuan sebagai penambah motivasi, dapat dilakukan. Karena selain membangkitkan kesadaran berpuasa, semua hadiah tersebut bisa menjadi hadiah istimewa bagi anak. Menurut hal itu, psikolog dari Daya Insani, Sani B Hermawan membenarkannya.

"Memberikan reward kepada anak yang belum mendapat kewajiban berpuasa (usia TK dan SD) karena dapat menunaikan ibadah tersebut sampai tuntas, sebenarnya sah-sah saja dilakukan. Sebab pembentukan tingkah laku itu boleh dilakukan melalui sebuah reward," kata Sani kepada okezone saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (22/9/2008).

Menurut psikolog lulusan Universitas Indonesia ini, pemberian reward tersebut sangat tergantung kesepakatan orangtua dan anak, serta kesanggupan mereka.

"Hadiah yang dimaksud dapat berupa uang, berbentuk benda, atau janji mengajak mereka berlibur. Semua reward ini tidak menjadi masalah selama dipertimbangkan akses orangtua yang bersangkutan," ungkapnya.

Kendati pemberian hadiah tersebut tak menjadi masalah bagi psikologis sang buah hati tercinta, Anda selaku orangtua tetap harus konsekuen dengan janji yang telah diikrarkan.

"Yang penting orangtua harus konsekuen untuk memenuhi janji memberikan imbalan pada anak-anak mereka. Hal ini harus dilakukan karena bila sekali orangtua tidak menepati janjinya, maka akan memberi dampak risiko yang tinggi. Anak tidak akan trust lagi kepada orangtuanya," jelas direktur lembaga psikologi Daya Insani ini.

Pemberian hadiah yang diiming-imingi orangtua pada anak-anaknya hanya berlaku bagi mereka yang belum memiliki kewajiban berpuasa. Karena itu tahap pembelajaran ini harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman anak, hingga mereka sadar dengan sendirinya.

"Saat ini mereka berpuasa karena faktor eksternal (reward) semata. Tapi seiring bergulirnya waktu faktor internal pun akan berperan, jadi tidak ada batasan usia kapan reward tersebut berlaku," papar wanita ramah ini.

Tak hanya sekadar memberikan penghargaan atas usahanya beribadah, puasa juga dapat memenuhi kebutuhan kesehatan dan kekuatan rohani anak.

"Selain menahan lapar dan dahaga, puasa dapat melatih aspek-aspek psikologis lainnya. Semisal kesabaran dan melatih anak membagi waktu, sehingga dengan sendirinya ibadah ini akan menjadi 'peristiwa rohani' yang menyenangkan bagi sang buah hati tercinta," pungkasnya. (nsa-oz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar