Teorinya, foreplay itu mutlak penting untuk keberhasilan hubungan suami-istri. Hal ini jelas dibenarkan oleh seksolog Naek L Tobing dalam salah satu episode acara Kontak Harmoni yang dipandu oleh artis Meriam Belina. Acara yang ditayangkan oleh salah satu stasiun TV swasta ini boleh dibilang merupakan satu-satunya acara yang membahas tema hubungan seksual secara cukup terbuka. Tentu dalam batas-batas yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianggap sopan oleh masyarakat kita. Dalam episode yang membahas tentang foreplay tersebut, Meriam Belina meski tampil “menggoda” juga tetap dalam batas-batas kesopanan yang menyenangkan.
Saya tertarik juga untuk membahas tentang foreplay karena apa yang dikatakan Naek L Tobing, yaitu bahwa foreplay di zaman modern ini justru adalah bagian terpenting dan sexual intercourse sendiri hanyalah ending dari sebuah hubungan seks. Benarkah demikian? Bisa jadi benar, namun seorang teman perempuan saya punya pendapat lain. Foreplay menurutnya memang penting, tapi bukan yang terpenting. Yang terpenting menurutnya justru adalah apa yang disebut afterplay. Afterplay ini sangat penting karena justru di tahap inilah banyak pasangan suami-istri gagal. Banyak yang tidak memahami betapa pentingnya afterplay atau sentuhan akhir ini, terutama kaum lelaki –kata teman saya itu– sehingga seusai bersetubuh, mereka biasanya langsung saja membalikkan badan, mendekap guling dan ngorok. Atau ada juga yang langsung bangun, ngleloyor, dan nonton tv sambil mengisap rokok.
Tentu perilaku semacam ini sangat menjengkelkan karena bisa dianggap merendahkan atau melecehkan pihak perempuan sehingga bahkan jika persetubuhan yang terjadi sangat suksespun bisa menjadi tak berarti. Segala kenikmatan, orgasme yang indah, akan lenyap keindahan dan kenikmatannya oleh perilaku afterplay semacam itu. Mestinya –masih menurut teman perempuan saya itu, dan sayapun setuju– kaum lelaki, setelah sebuah persetubuhan (sukses ataupun gagal) segera memeluk perempuannya, mengelusnya dengan mesra, merayunya, atau melakukan tindakan apa saja untuk mengekspresikan perasaannya pada si perempuan. Dengan perilaku afterplay seperti ini, seorang perempuan akan merasa sangat disayangi, dihargai, dan dihormati. Ini penting karena kerap, ungkapan kasih sayang lebih penting bagi seorang perempuan daripada urusan kepuasan seksual an-sich. Apalagi untuk hubungan suami-istri dimana hubungan seks kerap sudah menjadi begitu rutin.
Ibarat Finishing Touch
Saya setuju 100% dengan pendapat teman perempuan saya itu. Afterplay, tak pelak memang sangat penting. Ibarat finishing touch yang bisa mempercantik, memperindah, dan memperbaiki sesuatu yang sebelumnya mungkin kurang indah, kurang baik, atau kurang cantik. Dengan afterplay kita tidak lantas mereduksi hubungan khusus kita dengan seseorang hanya pada dimensi biologis-fisik belaka. Hanya pada aspek genital belaka.
Inilah nilai penting dari afterplay yang tidak terdapat dalam foreplay. Dan kita memang kerap tidak menyadari bahwa secara perlahan tapi pasti kita kerap mereduksi hubungan khusus kita dengan seseorang hanya pada aspek genital saja. Banyak kasus perceraian konon sebab utamanya adalah urusan seks (entah itu karena perempuan lain atau lelaki lain/WIL & PIL). Ini jelas bukti bahwa kita telah mereduksi hubungan suami-istri hanya pada aspek genital. Afterplay barangkali dalam kasus-kasus semacam ini bisa menjadi penyelamat sebuah hubungan suami-istri.
Lalu bagaimana dengan foreplay? Tentu tetap penting seperti kata seksolog Naek L Tobing. Hanya saja pentingnya foreplay menurut saya, konteksnya adalah kepuasan atau kenikmatan seks belaka. Untuk urusan kepuasan atau kenikmatan seks, jelas foreplay sangat penting karena di sinilah jembatan menuju puncak kenikmatan mulai dibangun. Namun bila kita tidak berhati-hati dalam wilayah ini, maka kita akan bisa terjebak -tanpa sadar-dalam tindakan mereduksi hubungan khusus kita dengan seseorang hanya pada dimensi biologis-fisik saja. So, just be careful. Itu saja saran saya untuk Anda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Wedding
Aktivitas Keluarga
Asuransi Keluarga
Belajar bisnis
Berlibur
Buah Hati
Cinta - Love - Katresnan
Dunia bercinta
Dunia Laki-laki
Dunia Wanita
Fase Pernikahan
Honey Moon
ibadah - puasa
Inspirasi
Istri harus tahu ini...
Kehamilan
Kesehatan Keluarga
Keuangan Keluarga
Komunikasi Sosial
Kontrasepsi Suntik
Malam Pertama
Masa Lalu
Membuka Usaha
Mengurus bayi
Menuju Pernikahan
Menyambut Hari Raya
Obesitas
Pasca Persalinan
Pekerjaan
Pembelanjaan - Kebutuhan RT
Pendidikan Anak
Pengasuh Anak
Perawatan diri - Kecantikan
Perceraian
Perencanaan Keluarga
Pernak-pernik
Persalinan
Perselingkuhan
Poligami
Psikologi anak
Psikology keluarga
Rumahku Surgaku
Sebuah perselisihan
Suami harus tahu ini....
Tentang Seks
Tips - Triks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar